Sejarah Sayyid Abdul Malik

Sayyid Abdul Malik dikenal dengan gelar "Al-Muhajir Ilallah", karena beliau hijrah dari Hadhramaut ke India untuk berda'wah, sebagaimana kakek beliau, Sayyid Ahmad bin Isa, digelari seperti itu karena beliau hijrah dari Iraq ke Hadhramaut untuk berdakwah.

Berkatalah H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini dalam bukunya "Pembahasan Tuntas Perihal Khilafiyah".

"Sayyid Abdul Malik Bin Alwi lahir di Kota Qasam, sebuah kota di Hadhramaut, sekitar tahun 574 Hijriah. Beliau meninggalkan Hadhramaut pergi ke India bersama jama'ah para Sayyid dari kaum Alawiyyin. Di India, beliau bermukim di Kota Nashr Abad. Beliau mempunyai beberapa orang anak laki-laki dan perempuan, di antaranya ialah Sayyid Amir Khan abdullah bin Sayyid Abdul Malik, yang lahir di Kota Nashr Abad, ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir di sebuah desa di dekat Kota Nashr Abad. Beliau adalah putra kedua dari Sayyid Abdul Malik".

Nama putra Sayyid abdul Malik adalah "Abdullah", penulisan "Amir Khan" sebelum "Abdullah" adalah penyebutan gelar yang kurang tepat, adapun yang benar adalah Al-Amir Abdullah Azmat Khan. Al-Amir adalah gelar utuk pejabat wilayah. Sedangkan, Azmat Khan adalah marga beliau mengikuti gelar Ayahanda.

Sebagian orang ada yang menulis "Abdullah Khan", mungkin ia hanya ingat "Khan" nya saja, karena marga "khan" (tanpa Azmat) memang populer sebagai marga bangsawan di kalangan orang India dan Pakistan. Maka penulisan "Abdullah Khan" itu kurang tepat, karena "Khan" adalah marga bangsawan Pakistan asli, bukan marga beliau yang merupakan pecahan dari marga Ba'alawi, atau Al-Alawi Al-Husaini.

Ada yang berkata bahwa di India, mereka juga menulis Al-Khan, namun yang tertulis dalam buku nasab Alawiyyin adalah Azmat Khan, bukan Al-Khan, sehingga penulisan Al-Khan akan menyulitkan pelacakan di buku nasab.

Sayyid Abdullah Azmat Khan pernah menjabat sebagai Pejabat Diplomasi Kerajaan India, beliau pun memanfaatkan jabatan itu untuk menyebarkan Islam ke berbagai negeri. Sejarah mencatat bagaimana beliau bersaing dengan Marcopolo di daratan Cina, persaingan itu tidak lain adalah persaingan di dalam memperkenalkan sebuah budaya.

Sayyid Abdullah memperkenalkan budaya Islam dan Marcopolo memperkenalkan budaya barat. Sampai saat ini, sejarah tertua yang kami dapat tentang penyebaran Islam di Cina adalah cerita Sayyid Abdullah ini. maka, bisa jadi beliau adalah penyebar Islam pertama di Cina, sebagaimana beberapa anggota Wali Songo yang masih cucu-cucu beliau adalah orang pertama yang berda'wah di tanah Jawa.

H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini melanjutkan :

"Ia (Sayyid Abdullah) mempunyai anak lelaki bernama Amir Al-Mu'azhzham Syah Maulana Ahmad".

Nama beliau adalah Ahmad, adapun "Al-Amir Al-Mu'azhzham" adalah gelar berbahasa Arab untuk pejabat yang di agungkan, sedangkan "Syah" adalah gelar berbahasa Urdu untuk seorang raja, bangsawan dan pemimpin, sementara "Maulana" adalah gelar yang dipakai oleh muslimin India untuk seorang Ulama Besar.

Sayyid Ahmad juga dikenal dengan gelar "Syah Jalaluddin".

H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini melanjutkan :

"Maulana Ahmad Syah Mu'azhzham adalah seorang besar, Ia di utus oleh Maharaja India ke Asadabad dan kepada Raja Sind untuk pertukaran informasi, kemudian selama kurun waktu tertentu ia di angkat sebagai Wazir (Menteri). Ia mempunyai banyak anak lelaki. Sebagian dari mereka pergi meninggalkan India, berangkat mengembara. Ada yang ke negeri Cina, kamboja, Siam (Thailand) dan ada pula yang pergi ke negeri Anam dari Mongolia Dalam (Negeri Mongolia yang termasuk di dalam wilayah kekuasaan Cina). Mereka lari (?) meninggalkan India untuk menghindari kesewenang-wenangan dan kezhaliman Maharaja India pada waktu terjadi fitnah pada akhir abad ke-7 Hijriah.

Di antara mereka itu yang pertama tiba di Kamboja ialah Sayyid Jamaluddin Al-Husain Amir Syahansyah bin Sayyid Ahmad. Ia pergi meninggalkan India tiga tahun setelah ayahnya wafat. Kepergiannya di sertai oleh tiga orang saudaranya, yaitu Syarif Qamaruddin. Konon, dialah yang bergelar "Tajul-Muluk". Yang kedua ialah Sayyid Majiduddin dan yang ketiga ialah Sayyid Tsana'uddin."

Sayyid Jamaluddin Al-Husain oleh sebagian orang Jawa di sebut Syekh Jumadil Kubro. Yang pasti nama beliau adalah Husain, sedangkan Jamaluddin adalah gelar atau nama tambahan, sehingga nama beliau juga di tulis "Husain Jamaluddin". Adapun "Syahan Syah", artinya adalah Raja Diraja. Namun kami yakin bahwa gelar Syahan Syah itu hanyalah pemberian orang yang beliau sendiri tidak tahu, karena Rasulullah SAW melarang pemberian Syahan Syah pada selain Allah.

Sayyid Husain juga memiliki saudara bernama Sulaiman, beliau mendirikan sebuah Kesultanan di Thailand. Beliau di kenal dengan sebutan Sultan Sulaiman Al-Baghdadi, barangkali beliau pernah tinggal di lama di Baghdad. Nah, Sayyid Husain dan Sayyid Sulaiman inilah nenek motyang daripada keluarga Azmat Khan Indonesia, setidaknya yang kami temukan sampai saat ini.

Sayyid Husain memiliki tujuh orang putra, sebagai berikut :

[1] Sayyid Ibrahim, diketahui memiliki tiga orang putra, antara lain :

1.1. Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri). Keturunannya mulai terdata.

1.2. Sayyid Fadhal Ali Al-Murtadha (Raden Santri). Keturunannya mulai terdata.

1.3. Sayyid Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel). Keturunannya mulai terdata.

[2] Sayyid Barakat, diketahui memiliki empat orang putra, antara lain :

2.1. Sayyid Abdurrahman Ar-Rumi. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

2.2. Sayyid Ahmad Syah. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

2.3. Maulana Malik Ibrahim. Belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

2.4. Sayyid Abdul Ghafur, diketahui memiliki satu putera, yakni :

2.4.1. Sayyid Ibrahim. Diketahui memiliki dua putera, yakni :

2.4.1.1. Fathullah (Falatehan). Keturunannya mulai terdata.

2.4.1.2. Nyai Mas Gandasari (isteri Sunan Gunung Jati).

[3] Sayyid Ali Nurul Alam, memiliki dua orang putera, antara lain :

3.1. Sayyid Abdullah, memiliki dua orang putra antara lain:

3.1.1. Syarif Nurullah. Keturunannya mulai terdata.

3.1.2. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Keturunannya mulai terdata.

3.2. Sayyid Utsman Haji (sunan Ngudung), menikah dengan cucu Sunan Ampel dan berputera Ja'far Ash-Shadiq (Sunan Kudus). Keturunannya mulai terdata.

3.3. Sayyid Haji Utsman (sunan Manyuran). Keturunannya mulai terdata.

[4] Sayyid Fadhal (Sunan Lembayung). Kami belum mendapatkan riwayat beliau dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

[5] Sayyid Abdul Malik. Kami belum mendapatkan riwayat beliau dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.

[6] Pangeran Pebahar. Kami belum mendapatkan nama Arab dan riwayat beliau. Beliau adalah kakek dari Tuan Faqih Jalaluddin, Ulama Palembang pada masa Sultan Mahmud Badaruddin. Diketahui memiliki keturunan.

[7] Abdillah. Yang ketujuh belum kami dapatkan nama dan riwayatnya dan belum ada informasi bahwa beliau memiliki keturunan.


Adapun Sayyid Sulaiman Al-Baghdadi memiliki tiga orang putera dan seorang puteri yang semuanya berdakwah dan meninggal di Cirebon Jawa Barat, antara lain :

1. Syekh Datuk Kahfi. Diketahui memiliki keturunan.

2. Sayyid Abdurrahman (Pangeran Panjunan). Keturunannya mulai terdata.

3. Sayyid Aburrahim (Pangeran Kejaksan). Diketahui memiliki keturunan.

4. Syarifah Ratu Baghdad, menikah dengan Sunan Gunung Jati.

27 komentar:

  1. saya ingin tanya apakah benar pangeran diponegoro adalah habaib?

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum nama saya makis pramtono, kami minta tolong di bantu menemukan kerabat mbah buyut putri saya, seorang sharifah dari gresik atas nama siti aminah biasa di panggil mbah am, meninggal tahun 1942, semenjak menikah dengan kakek buyut saya yang abdi di kasunanan solo beliau tak pernha kembali ke gresik, menurut orang tua kami.. sesekali beliau di tengok oleh kerabatnya bernama iyek umar... terima kasih (085289913897)

    BalasHapus
  3. Siapa ini yang berani menuliskan bahwa P. Diponegoro fam Ba'abud ?
    ini adalah upaya menggeser asal usul seseorang atau orang ini hanya akan mengeruk keuntungan dengan merubah garis silsilah Kanjeng Pangeran Diponegoro.

    Saya keturunan ke 7 Pangeran Diponegoro menyatakan Blog ini PALSU informasinya. Saya minta agar Blog ini dihapus atau perang tanding dengan saya.

    Roni Sodewo
    Keturunan ke 7 Diponegoro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ron, Sorry< nt dari IBU (PUTUS) nggak perlu SYIRIK sama kami yang jelas dari BAPAK!!!!! nt yang PALSU, nt yang NGAKU2............... dari IBU tapi sok ngaku!!!!!

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  4. kalo mau perang tanding sy ada medianya kang....? tapi kopi darat lho. ada benarnya juga kalo penulis harus ketemu data yg outentik sebelum di publikasi... supaya tidak simpang siur. sy yang melhat data saat ini kadang2 pucing juga. saya keluarga besar Alazmatkhan garis sunan Drajat, dan kami sudah tinggal di Demak dari generasi kakek kami yang ke 8. tidak ada salahnya saudaraku semua bisa berkumpul, bukankah sekarang sudah ada Rabitho Fatimiyah. bisa di sana kita kumpul.... Ok mas bro.

    BalasHapus
  5. untuk mas Roni Sodewo ... karena anda keturunan dari pageran diponegoro ...maka beri pencerahan sedikit tengtang pageran diponegoro ... apakah beliau masih keturunan nabi ( sayid ) atau bukan ... agar beritanya ada yg jelas .. apalagi pertepatan anda keturunannya ...

    BalasHapus
  6. Pangeran Diponegoro(Raden Ontowiryo) bin Sri Sultan Hamengkubuwono ke 3(Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat)

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Ron, Sorry< nt dari IBU (PUTUS) nggak perlu SYIRIK sama kami yang jelas dari BAPAK!!!!!

    nt yang PALSU, nt yang NGAKU2............... dari IBU tapi sok ngaku!!!!!

    BalasHapus
  9. Saya mau tanya blog ini sangat berguna buat mata pelajaran saya, saya ahmad dari aurabaya ingin menayakan apakah imam bonjol ada kaitannya dengan al madkhan/al azmatkhan ? Mohon kang akang kasih saya jawaban untuk membantu kelulusan saya, dan saya ingin ada dasar dan fatwa2nya. Terima kasih

    BalasHapus
  10. Mohon maaf sblmny. Jangan merasa sok benar dan sok hebat. Sedikit informasi kalo ada slh mhn koreksi. Ini silsilah sy ambil dr beberapa artikel dan dr babad tanah jawi. Syekh maulana magribi dg dewi roso wulan (adik sunan kalijaga) punya anak kidang telangkas (joko tarub) yg diasuh oleh kiageng tarub yg menikah dg nawang wulan, joko tarub pny anak nawangsih yg diperistri oleh bondan kejawan putra brawijaya v dr selir wandan sari. Dr sinilah turun kiageng getas pendowo, kiageng enis, kiageng pemahan, panembahan senopati, dst sampe sultan agung dan amangkurat. Kemudian mataram pecah muncul kasultanan jogja raja pertama pangeran mangkubumi, cicit pangeran mangkubumi ini yg dperistri oleh alwi ba'bud. Pangeran diponegoro adl putra hb iii dr selir. Msh sepupuan dg habib alwi ba'bud dr pihak istri. Muhammad saiqul huda wikromo, sy azmatkhan dr jalur mbah yudowikromo bin abdul wahab bin abdul aziz bin hasanudin bin jakfar bin hasan jayeng basir bin maulana yusuf bin maulanana hasanudin bin syarif hidayatullah bin abdullah umdatuddin bin ali nurul alam bin husain jamaluddin al akbar syahkhon.

    BalasHapus
  11. Subhanallh garis keturunann pian pian adalah suatu karunia dan kebahgiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata2,tapi alangkah baik nya bila mana ada mndpatkn suatu kehormatan,aplgi khormtan yg luar biasa ialah zuriat dri rasulullah,alangkah baik ny jgn djdikn persoaln,pada intinya,.lebih baik mndptkan pengkuan dri rsulullah dripada mmta pengkuan dari manusia

    BalasHapus
  12. Subhanallh garis keturunann pian pian adalah suatu karunia dan kebahgiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata2,tapi alangkah baik nya bila mana ada mndpatkn suatu kehormatan,aplgi khormtan yg luar biasa ialah zuriat dri rasulullah,alangkah baik ny jgn djdikn persoaln,pada intinya,.lebih baik mndptkan pengkuan dri rsulullah dripada mmta pengkuan dari manusia

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Asalmlikum wr wb.. ﻳﺎ ﺭﺏ ﺻـﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺻﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
    Ini yg sya tau tentang nasab nya P.Diponegoro
    Sya M.Gilang/Abdul Fattah bin M.Yani/Al-Faqir bin Imam bin Salman Sayidi bin Watam bin Wisaprana bin Diparana bin P.Aryo Kusumo bin Bondoro Rm Ontowiryo/ P.DIPONEGORO bin P.Raja/Hamengku Buwono III bin Sultan Sepuh/HB II bin P.Mangkubumi/HB I bin Rm.Surya bin Rm.Drajat/P.Puger bin Rm.Suyidi bin Sultan Anyokrokusumo bin R.Jolang/Sunan Seda Krapyak bin R.Ngabehi/Senopati Ing bin Bagus Kuncung/Ki Ageng Pamanaha bin Bagus Anis/Ki Ageng Ngelaweyan bin Bagus Senam/Ki Ageng Sela bin Ki Ageng Getas Pandawa bin R.Bondan Kejawen bin P.Kertabumi/Brawijaya V bin Aryabratanjung/Brawijaya IV bin Aryalembu/Brawijaya III bij Hayamwuruk/Brawijaya II bin Arya Adiwijaya/Brawijaya I bin P.Brakumara bin P.Bratana bin Prabu Banjaran Sari bin Panji Mahesa Tandreman bin Panji Asmarabangun/Prabu Inukertapati bin Prabu Lembu Amiluhur bin Prabu Resigetayu bin Prabu Jaya Lengkara bin Prabu Sri Mapunggung bin Prabu Suwalecala bin Prabu Angling Dria bin Prabu Pancadria bin Prabu Citra Soma bin Prabu Kusuma Citra bin Prabu Jaya Misena bin Prabu Jaya Mijaya bin PRABU AJI JAYABAYA.. itu yg sya tau Nasab P.Diponegoro dari Gari Bapak.. mohon maaf bila ada kesalahan krna manusia tdk ada yg smpurna, kesempurnaan hanya milik ALLAH.. Wasalm

    BalasHapus
  15. Asalamualikum saya Muhammad Zainal Ilmi bin abdul mutholib bin khaidar ali bin muhtar Al- Husaini dari kalimantan selatan kami ada memegang silsilah kluarga kami sampai ke pangeran kamaludin tapi kami masih binggung krna kami tidak mnemukan Al-husaini atau azmatkhan selain keluarga kami mhon pencerahan mhon minta no telpon yg bisa di hubungi agar dapt mnjalin silaturahmi...

    BalasHapus
  16. Nanya apa marga albaghdadi termasuk sayyid??

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan akhi, al baghdadi itu QABILAH bukan ALAWIYYIN

      Hapus
  17. Assalamualaikum, sy memegang beslit dari kakek saya yang menurut keterangan beslit tersebut keturunan dari Sultan Hadiwijaya/Joko Tingkir, (pajang). Tetapi karena suatu hal kakek buyut kami mengungsi dari wilayah barat (Jogja dan sekitarnya) ke daerah jember selatan (sabrang). Mohon sarannya langkah apa yang harus kami lakukan untuk mengurus silsilah keluarga besar kami

    BalasHapus
  18. Subhanalloh...bagus bgt keturunannya...kalo bisa perangainya di perbgus juga gitu..biar cucok...😄🙏🙏🙏

    BalasHapus
  19. Asalamualaikum maaf apa bner pangeran Diponegoro habaib soalyt saya masih cucunya anak ya pangeran Diponegoro, Muhammad ngarip Diponegoro Anom saya masih punya silsilahya sampai Diponegoro, mohon pencerahannya, klu Diponegoro masih habaib mau ana urus nasab saya kerobithoh Alawiyah

    BalasHapus
  20. Tolong kasih penjelasan ya klu masih habaib apa dan ya silsilah ana lengkap sampai Diponegoro

    BalasHapus